Lem Kayu Lapis – Proses pembuatan plywood, perekatan plywood atau kayu lapis merupakan satu di antara berbagai proses yang sangat penting. Apa dan bagaimanakah proses ini berlangsung? Lem kayu lapis jenis apakah yang baik untuk digunakan? . Sebelum tahun 1980an, produk ekspor kayu di Indonesia banyak diisi dengan kayu-kayu solid bulat yang sengaja belum diolah. Semenjak tahun 1980an, ekspor kayu seperti itu mulai dicabut dan dimulailah perkembangan industri kayu olahan dan salah satu diantaranya yaitu kayu lapis.
Yang dimaksud kayu lapis atau plywood sendiri yaitu kayu yang dibuat dari lembaran-lembaran veneer yang disatukan dengan arah yang bersilangan tegak lurus. Kayu lapis adalah salah satu contoh produk panel struktural yang pemanfaatannya pun banyak meliputi bidang tersebut.
Proses pembuatan kayu lapis bisa dibedakan atas langkah-langkah pemilihan log, persiapan log, pembuatan veneer, pemilihan veneer, pengeringan veneer, perekatan veneer menjadi kayu lapis, pengempaan, pengkondisian , remanufacturing dan packing.
Tentunya semua langkah yang disebut di atas mempunyai fungsi yang krusial dan saling mempengaruhi. Perekatan kayu lapis sendiri meskipun demikian penting juga dipengaruhi langkah lainnya seperti misalnya penyiapan veneer dan penyortiran bahan tersebut.
Proses perekatan plywood merupakan salah satu tipe perekatan sisi lebar. Jenis perekatan dilakukan pada bidang lebar untuk meningkatkan ketebalan. Secara umum prosesnya sama seperti perekatan kayu kebanyakan yaitu disesuaikan dengan lem ataupun media yang akan direkatkan. Akan tetapi secara umum, langkah yang harus dilakukan adalah persiapan Lem Kayu Lapis. Langkah ini dimaksudkan supaya kita menyiapkan formulasi lem ataupun kebersihan dan kerataan veneer yang akan dilem.
Proses aplikasi Lem Kayu Lapis tergantung pada rekomendasi tiap adhesive yang Anda gunakan. Setelah lem diaplikasikan, kita tidak dapat menggunakan alat kempa pada bagian yang direkatkan tersebut secara langsung. Untuk beberapa saat, kita harus membiarkan lem kayu lapis meresap ke dalam kayu. Pada kayu lapis sendiri, masa tunggu ini idealnya dilakukan sampai 3 kali. Pertama setelah pelaburan, kemudian selama pengempaan dingin dan terkahir sebelum pengempaan panas. Yang dimaksud pengempaan yaitu sebuah proses menggunakan alat yang bertujuan untuk mendekatkan kayu yang dilem sampai pada akhirnya lem mengering dan perekatan yang terjadi benar-benar rapat dan kuat.
Proses pembuatan kayu lapis jelas membutuhkan lem kayu lapis yang tepat. Kata “tepat” di sini harus digaris bawahi. Lem kayu lapis yang tepat yaitu lem yang memiliki karakter sesuai dengan perekatan tersebut. Salah satu karakter yang wajib dimiliki yaitu karakter yang terkait dengan kekentalan produk adhesive atau viskositas.
Berbeda dengan lem kayu struktural yang memerlukan viskositas tinggi, lem untuk kayu lapis justru membutuhkan viskositas medium sampai rendah. Karena, pada proses pengeleman ini tak boleh terbentuk lapisan film. Bayangkan bagaimana jadinya jika multipleks yang Anda beli mempunyai lapisan tambahan yaitu lapisan lem yang digunakan? Jelaslah produk seperti itu tidak laku di pasaran. Di luar pembentukan lapisan film, karakter viskositas juga berkaitan dengan kecepatan lem berikatan, daya sebar dan peresapan pada kayu.
Semakin rendahnya kekentalan lem, maka semakin besar daya sebarnya. Hal ini dikarenakan sifat lem lebih cair sehingga saat direkatkan mampu menjangkau area yang lebih luas jika disbanding dengan lem kayu yang kental. Tingkat daya sebar ini pada pembuatan kayu lapis dan perekatan laminasi lainnya sangat krusial. Itulah informasi tentang tips memilih lem kayu lapis.